Selasa, 25 April 2017

Dadu

Aku mungkin bukan pelaut andal yang memesona di samudera luka

Karena bodohnya, Aku melulu dikelabui jerat agar (selalu) menyisih di pulau yang menyajikan kesan renjana

Berkali-kali dan tubi. Sore, malam dan pagi. Sedangkan riak, menghempas keji (dan lagi). Bebal, fana dan abadi terjungkir kuarifi... ... Senja selalu memiliki cara untuk mampu menerjemahkan sketsa cerita perkara berbau luka, bahagia atau cerita rendahan seperti cinta nan fana. Semisal tulisan ini... Ya... ... Esok pagi dan lusa nanti mungkin aku akan terus melempar dadu, berjudi dan membutai ainNya.
Menyenggamai dusta demi fana.

Ini bodoh, dungu nan pekat. Laknat!

Sedangkan dermagaNya telah tersaji indah, nyata. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar