Sabtu, 30 Juli 2016

Lagi, Kau



Lagi, Kau
Kau adalah senja
Nampak dan terlihat indah di sisi cakrawala yang kau ingin
Kau dicipta tak untuk bertahan di kefanaan

Ikhlas penghangat doa
Ialah sunyi tanpa bunyi
Ketulusan adalah nol harapan

300716 22.22

Telaga



Telaga
Kusampaikan rindu yang melulu ini di waktu terbaik saat gelap hampir hening
Semoga terasa hangat di dingin malammu

Dan matamu yang tak beriak, selalu menatap sehening telaga surga
Meruah asa ingin mengarung di kolam matamu, termasuk aku

Semoga tak mudah kau berikan
Dan semoga tak mudah kudapatkan
Selamat merintang penat betari penebar rindu

Kau

Kau
Oase hati di tengah terik rasa yang gersang

Kosa Kata Cinta



Kosa Kata Cinta
Berbicara soal cinta
Sebut saja aku si penyulam rindu
Penjahit luka masa lalu

Penjaga Warna



Penjaga Warna
Akhirnya hujan gagal mendustai dusta
Penjaga warnapun semakin lama kian menghilang

Seringai Silu



“Seringai Silu”

Apa kau masih menyimpan rasa yang kau dustakan?
Saat pedang kekecewaan kau hunuskan karena matamu menangkap sambaran kekeliruan

Pagi…
Kala asa yang datang bersama embun penyejuk duka

Netra sembabmu yang semalam tiada henti bercumbu  dengan dengki

Tak ada lagi ceruk alasan untuk terma berujar
Kau ubah hatimu menjadi majal
Sampai senyum membaja, kelu kekal dan mati rasa