Minggu, 15 Juli 2018

-pembenam pilu-

Aku tak pernah mampu menjadi pembenam pilu yang angkuh
Memunguti rindu yang berceceran masih menjadi salah kegiatan bodoh kegemaranku

Saat pagi hingga petang, lalu siang hingga hampir setengah gelap malang, masih saja  kutelanjangi  senja yang semakin tenggelam dengan mengepul ceceran rindu yang kukumpulkan pada keranjang-keranjang risau.

-pembenam pilu- AH 23.17

Rabu, 11 Juli 2018

Doa di Penghujung Senja

Doaku di penghujung senja sepertinya mulai dipeluk Tuhan
Mega kuning kemerahan menjadi ritme harap-harap cemas yang kumunajatkan

Sembari menguap tak terlalu lebar dan mengucek-ngucek mata berdiri untuk meregangkan tubuh
Tepat melihatmu yang sedang memeragakan tarian

Seperti biasa, kau menyenyumi, tersipu lalu malu-malu. Namun ku tak terjebak seperti dulu, "Tuhan memeluk doaku" gumamku.

Burung-burung riang terbang. Sudah hampir malam rupanya...

-doa di penghujung senja, AH 21.20- 110718

Sangkal

Tidak ada pembicaraan pagi hari seperti biasanya

Pagi ini telingaku dipenuhi dongeng-dongeng omong kosong serapahmu yang acapkali menyenggamai dusta
....

Sang Maha,
Mohonku agar lusa tuli saja

-Sangkal- AH 09.08 120718

Senin, 09 Juli 2018

-doa di penghujung senja-

Doaku di penghujung senja sepertinya mulai dipeluk Tuhan
Mega kuning kemerahan menjadi ritme harap-harap cemas yang kumunajatkan

Sembari menguap tak terlalu lebar dan mengucek-ucek mata berdiri untuk meregangkan tubuh
Tepat melihatmu yang sedang memeragakan tarian

Seperti biasa, kau menyenyumi dan tersipu lalu malu-malu. Namun ku tak terjebak seperti dulu, "Tuhan memeluk doaku" gumamku.

Burung-burung riang terbang. Sudah hampir malam rupanya...

-doa di penghujung senja, AH 21.20-