Sabtu, 30 Juli 2016

Seringai Silu



“Seringai Silu”

Apa kau masih menyimpan rasa yang kau dustakan?
Saat pedang kekecewaan kau hunuskan karena matamu menangkap sambaran kekeliruan

Pagi…
Kala asa yang datang bersama embun penyejuk duka

Netra sembabmu yang semalam tiada henti bercumbu  dengan dengki

Tak ada lagi ceruk alasan untuk terma berujar
Kau ubah hatimu menjadi majal
Sampai senyum membaja, kelu kekal dan mati rasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar