Doaku di penghujung senja sepertinya mulai dipeluk Tuhan
Mega kuning kemerahan menjadi ritme harap-harap cemas yang kumunajatkan
Sembari menguap tak terlalu lebar dan mengucek-ngucek mata berdiri untuk meregangkan tubuh
Tepat melihatmu yang sedang memeragakan tarian
Seperti biasa, kau menyenyumi, tersipu lalu malu-malu. Namun ku tak terjebak seperti dulu, "Tuhan memeluk doaku" gumamku.
Burung-burung riang terbang. Sudah hampir malam rupanya...
-doa di penghujung senja, AH 21.20- 110718
Tidak ada komentar:
Posting Komentar